
Ini adalah tugas yang cukup membosankan bagi orang dewasa, apalagi anak-anak.
Kini penelitian menunjukkan bahwa anak-anak mencoba segala macam trik untuk mencabut gigi mereka.
Menjelang Paskah, survei nasional terhadap orang tua di Australia menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua berjuang untuk membuat anak-anak mereka membersihkan kulit putih mutiara mereka.
Namun penting bagi orang tua untuk mempelajari kebiasaan kebersihan mulut sejak dini untuk mencegah kerusakan gigi.
Jadi bagaimana orang tua dapat mendorong anak-anak mereka untuk menjadi lebih terlibat, ketika hanya separuh dari anak-anak yang menyikat gigi dua kali sehari?
Kellie Sloane dari Life Education bergabung Edisi Harian to menguraikan temuan.
Masalah generasi
“Sepertinya isu ini sudah diturunkan secara turun-temurun,” kata Sloane.
“Anak-anak tidak suka menyikat gigi.
“Mereka tampaknya menghabiskan lebih banyak waktu untuk menipu kita daripada menyikat gigi.
“‘Anak-anak tidak suka menyikat gigi. Mereka tampaknya menghabiskan lebih banyak waktu untuk menipu kita daripada menyikat gigi.’“
“Mereka mencoba mengatasinya dengan memasukkan pasta gigi ke dalam mulut dan mengibaskannya ke dalam mulut, atau meletakkan sikat gigi di bawah keran.”
Penelitian ini juga menemukan bahwa lebih dari separuh orang tua menggunakan insentif untuk mendorong anak mereka menyikat gigi, mulai dari memberi mereka hadiah hingga memberi mereka uang.
Orang tua juga menggunakan metode lain untuk membuat anak tetap terlibat, termasuk memainkan lagu, menggunakan pengatur waktu, atau bermain game.
“Orang tua hanya harus hadir dan bersikap positif,” kata Sloane.
“Mulailah semuda mungkin, dan bawalah mereka ke dokter gigi agar mereka terbiasa.
“Kebanyakan anak akan lebih mendengarkan nasihat dokter gigi tentang kebiasaan kesehatan mulut dibandingkan mendengarkan orang tua mereka.”
Obesitas masih menjadi masalah
Bukan hanya masalah gigi yang harus dikhawatirkan oleh para orang tua di Australia, obesitas pada masa kanak-kanak kini mempengaruhi satu juta anak di seluruh negeri.
“Rasio anak-anak dengan orang dewasa yang hidup dengan obesitas ekstrem meningkat pesat,” kata Sloane.
“Dibandingkan tujuh tahun lalu, jumlah penderita obesitas meningkat 60 persen.
Sloane juga mengatakan penilaian tentang obesitas pada masa kanak-kanak harus diakhiri. Sebelum kita memikirkan tentang diet atau olahraga, penting untuk menghilangkan stigma terhadap isu tersebut.
“Ilmu pengetahuan memberi tahu kita bahwa hal ini bukan hanya karena orang malas atau membuat pilihan yang buruk,” kata Sloane.
“Ada alasan biologis, lingkungan dan sosial mengapa orang bertambah berat badannya.”
Simak kisah lengkapnya di Edisi Harian amelihat dan mengetahui lebih lanjut tentang Pendidikan Kehidupan Di Sini.